Yogyakarta
– Mahasiswa Baru
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
yang bersatu dalam Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), kemarin
(11/10) mengapresiasikan aksinya didepan taman dakwah dan perpustakaan. Aksi
ini dimulai dari pukul 09.30. Puluhan mahasiwa yang melakukan unjjur rasa ini
mengungkapkan bahwa kinerja dosen fakultas dakwah saat ini sangat kurang baik.
Ada beberapa dosen yang otoriter dalam membuat peraturan perkuliahan, seperti
pidah jadwal seenaknya
tanpa memperdulikan mahasiswa. Penempatan dosen pada mata kuliah yang diampu dengan gelar yang dipegangnya juga menjadi tuntutan mahasiswa fakultas dakwah siang tadi. Menurut Indriyani selaku koordinator lapangan AMPERA (Angkatan Muda Pembela Rakyat) ini mengungkapkan bahwa dosen-dosen difakultas dakwah dalam cara mengajarnya kurang efektif, hal ini dikarenakan salahnya penempatan mata kuliah dengan gelar yang dimiliki tadi.
tanpa memperdulikan mahasiswa. Penempatan dosen pada mata kuliah yang diampu dengan gelar yang dipegangnya juga menjadi tuntutan mahasiswa fakultas dakwah siang tadi. Menurut Indriyani selaku koordinator lapangan AMPERA (Angkatan Muda Pembela Rakyat) ini mengungkapkan bahwa dosen-dosen difakultas dakwah dalam cara mengajarnya kurang efektif, hal ini dikarenakan salahnya penempatan mata kuliah dengan gelar yang dimiliki tadi.
“gelar dan mata
kuliah yang diampunya itu gak berkesinambungan, alhasil proses penyampaian kepada
mahasiswapun kurang maksimal” ungkap indriyani.
Selain menuntut
kinerja dosen yang kurang baik, puluhan mahasiswa ini juga melanjutkan aksinya
pada pukul 10.30 di depan perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Meraka menuntut agar
buku-buku didalam perpus untuk segera diganti dengan yang baru.
“kami sering
kesulitan mencari buku di perpus, karena buku-buku yang ada disana itu semuanya
edisi lama, dan itu tidak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa” lanjut indriyani
saat ditanya mengapa mereka berunjuk rasa didepan perpustakaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar